Portal PPDB Tapel 2023-2024. Cek Now!

Memahami Capaian Pembelajaran Kurikulum Merdeka


Pengertian Capaian Pembelajaran (CP)
Capaian Pembelajaran (CP) merupakan kompetensi pembelajaran yang harus dicapai peserta didik pada setiap fase, dimulai dari Fase Fondasi pada PAUD. Untuk pendidikan dasar dan menengah, CP disusun untuk setiap mata pelajaran.

Format CP ditulis dalam bentuk paragraf, sehingga keterkaitan antara pengetahuan, keterampilan, dan kompetensi umum terlihat jelas dan utuh sebagai satu kesatuan yang tak terpisahkan dalam pembelajaran dan menggambarkan apa yang akan dicapai peserta didik di akhir pembelajaran.
Fungsi Capaian Pembelajaran (CP)
  1. Memberikan kesempatan mengeksplorasi materi pelajaran lebih mendalam, tidak terburu-buru, dan cukup waktu untuk menguatkan kompetensi, kondisi ini memungkinkan seorang anak dengan kondisi berkebutuhan khusus dapat menggunakan CP yang sama dengan anak pada umumnya (anak di sekolah reguler).
  2. Memudahkan guru mengajar pada level yang seharusnya (teaching at the right level), sejalan impian setiap guru untuk dapat mengajar anak sesuai dengan tahapan perkembangan anak, sehingga anak dapat memperoleh layanan pendidikan berdasar haknya.
  3. Menjadi salah satu komponen penting dalam pelaksanaan pembelajaran dengan paradigma baru, karena Capaian Pembelajaran telah disesuaikan dengan tujuan untuk mengembangakan dan menguatkan kompetensi dan karakter yang sesuai dengan Profil Pelajar Pancasila
  4. Capaian pembelajaran yang digunakan di Sekolah Penggerak merupakan hal utama dalam suatu kurikulum dan kriteria suatu capaian pembelajaran yang baik yang dikembangkan oleh satuan pendidikan yang telah ditetapkan oleh Pemerintah Pusat.
  5. CP merupakan hasil peleburan kompetensi inti dan kompetensi dasar yang menjadi satu kesatuan penjabaran kemampuan yang diharapkan dapat dikuasai anak di akhir pembelajaran.
  6. CP akan menjadi acuan deskripsi keberhasilan anak dalam mempelajari sesuatu hal.
Makna CP untuk PAUD
CP dimaknai sebagai capaian perkembangan bukan capaian pembelajaran. Mengingat pembelajaran di PAUD berbasis pada enam aspek perkembangan kognitif, sosial emosi, bahasa, fisik dan motorik serta seni. Aspek ini menjadi satu kesatuan dalam pembelajaran.

Pembelajaran di PAUD tidak menggunakan mata pelajaran tetapi muatan pembelajaran yang didalamnya mengintegrasikan keenam aspek perkembangan. Lingkup Capaian pembelajaran di PAUD mencakup tiga elemen stimulasi yang saling terintegrasi.

Tiga elemen stimulasi tersebut merupakan penggabungan lima aspek perkembangan anak (nilai agama dan moral, fisik-motorik, kognitif, sosial-emosi, dan bahasa) dan bidang-bidang lain untuk optimalisasi tumbuh kembang anak sesuai dengan kebutuhan pendidikan abad 21 dalam konteks Indonesia.

Ketiga elemen stimulasi tersebut adalah;
  1. Nilai agama dan budi pekerti, yang mencakup kemampuan dasar-dasar agama dan akhlak mulia;
  2. Jati diri mencakup pengenalan jati diri anak Indonesiayang sehat secara emosi dan sosial dan berdasarkan Pancasila, serta memiliki kemandirian fisik,
  3. Literasi dan sains, tekhnologi rekayasa, seni dan matematika yang mencakup kemampuan memahami sebagai informasi dan berkomunikasi serta berpartisipasi dalam kegiatan pramembaca. Juga kemampuan dasar berpikir STEAM untuk membangun anakyang kreatif dan mampu memecahkan masalah.
Fase-fase Capaian Pembelajaran Kurikulum Merdeka
Penggunaan istilah “fase” dilakukan untuk membedakannya dengan kelas karena peserta didik di satu kelas yang sama bisa jadi belajar dalam fase pembelajaran yang berbeda. Ini merupakan penerapan dari prinsip pembelajaran sesuai tahap capaian belajar atau yang dikenal juga dengan istilah teaching at the right level (mengajar pada tahapan/tingkat yang sesuai)

Bentuk fase-fase tersebut menyatakan target capaian untuk rentang waktu yang lebih panjang (bukannya per tahun seperti kurikulum terdahulu). Durasi setiap fase dapat berbeda untuk setiap jenjang pendidikan, berikut fase-fase pada setiap jenjang:
  1. Jenjang PAUD
    Terdapat fase awal yang disebut fase pondasi (TK B), fase fondasi ini mencakup capaian perkembangan yang diharapkan dikuasai oleh anak jenjang PAUD hingga SD kelas awal sehingga terlihat adanya transisi kemampuan dari PAUD ke SD termasuk di dalamnya kesiapan bersekolah, karena pembelajaran di SD berbeda dengan pembelajaran di PAUD termasuk kompetensi yang diharapkan di dalamnya.
  2. Jenjang SD
    Pada jenjang SD terdapat 3 fase yaitu
    • fase A (kelas 1 - 2),
    • fase B ( kelas 3-4) dan
    • fase C ( kelas 5 - 6).
  3. Jenjang SMP
    Di jenjang SMP terdapat 1 fase yaitu fase D, dengan durasi 3 tahun, untuk kelas 7- 9 SMP.
  4. Jenjang SMA
    Terdapat 2 fase di SMA, yaitu fase E ( kelas 10) dan fase F ( kelas 11-12). Perbedaan durasi fase ini lebih didasari oleh alasan praktikal dan bukan teoritis.
Baca Juga

Post a Comment